
Penyair sudah mati
Diteguk cermin air telaga
Perjumpaan itu sebenarnya hampa
Bukan dari dirinya atau bayangkan sekalipun
Mimpi berkepanjangan demi sang bidadari
Satu kenyataan tak terpikirkan
Menampar telaga
Pena sudah menghujam
Ubun-ubun yang setiap saat bangkit
Pasti dihujam buat kembali
Titik luka kian dalam,Berlanjutkah?
Pertanyaan bukan jawaban
Tempat bukan tujuan
Pemujaan kemarau dan hujan
Sungguh berhala
Perempuanku yang kesekian
Engkau kekasihku
Bukan pacarku...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar